Rabu, 04 April 2012

Intervensi Dalam Psikologi Klinis (Kesehatan Mental-Softskill)

itilaha intervensi digunakan dalam banyak bidang ilmu. Secara umum intervensi adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran atau perasaan seseorang. Psikoterapi merupakan salah satu intervensi dalam konteks hubungan profesional antara psikolog dan klien atau pasien. Bila digambarkan secara umum, tujuan psikoterapi adalah untuk pemecahan masalah, untuk peningkatan kemampuan seseorang mengatasi masalahnya sendiri.

Tingkat (Levels) dan tujuan Psikoterapi
Psikoterapi menurut Phares (1992) dapat dibedakan dalam beberapa aspek, yakni menurut taraf kedalamannya dan menurut tujuannya.

Menurut kedalamannya dibedakan psikoterapi suportif, psikoterapi reedukatif, dan psikoterapi rekonstruktif. Psikoterapi suportif tujuannya adalah memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis, dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam-bawah sadar klien. Psikologi reedukatif bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Disini terapis tidak hanya memberi dukungan melainkan mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis disini tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namum juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran.

Menurut tujuannya, Hokanson (1983, dalam Phares 1992) membahas psikoterapi yang bertujuan untuk mengatasi krisis, untuk perubahan perilaku, untuk mengubah pengalaman emosional, dan memperoleh pemahaman (insight).

Bentuk-bentuk atau Model-model psikoterapi
Nietzel (1998) mengemukakan bahwa psikoterapi dapat dilakukan secara individual, dapat juga dilakukan dengan suatu orientasi sosial, yakni merupakan psikoterapi dalam kelompok, bersama pasngan, atau bersama keluarga.

Penekanan terapi kelompok adalah memahami gangguan dalam relasi interpersonal dan mengurangi gangguan itu dalam setting kelompik. Anggota terapi berkisar dari 5 sampai 10 anggota. Keunggulan terapi kelompok dibandingkan dengan terapi individual adalah bahwa anggota kelompok dianggap mewakili suatu lingkungan interpersonal dengan lebih baik daripada hanya satu orang terapis, sehingga dapat lebih menjamin peraian hubungan interpersonal.

Daftar Pustaka : Phares, E.J. 1992. Clinical Psychology, Concepts, Methods and Profession. 4 th ed. Kansas : Brooks/Cole Publishing Co.
Nietzel, M.T., Bernstein, D.A., Milich, R. 1998. Introduction to Clinical Psychology. 5 th ed. London : Prentice-Hall International.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar