Rabu, 04 April 2012

FIFA Bermurah Hati (Kesehatan Mental-Softskill)

Beginilah dengan keadaan Sepak bola tanah air yang semakin lama semakin tidak diurus dengan baik. Dalama rapat Komite Eksekutif yang digelar pada tanggal 31 Maret, FIFA memberikan waktu tambahan kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme kompetisi hingga 15 juni. Dalam rilis resmi keputusannya, FIFA menggarisbawahi jika PSSI sampai saat ini akan diambil alih oleh Komite Darurat untuk kemudian menjatuhkan sanksi.

Keputusan FIFA di satu sisi relatif melegakan. Kekhawatiran bahwa prahara dualisme kompetisi antara LPI vs LSI saat ini akan berujung sanksi tak terealisasi. Namun disisi lain beban berat harus bisa ditanggung oleh PSSI. Jika mereka gagal untuk menyelesaikan masalah dualisme tersebut maka sanksi tidak dapat bisa dihindarkan lagi.

Kini PSSI memiliki dua kepengurusan versi Djohar dan La Nyalla Mattalitti yang dipilih dalam KLB di Ancol pada tanggal 18 Maret 2012. Di kubu La Nyalla juga berkeras merasa yang paling kuat dan berhak atas menjalankan instruksi dari FIFA karna beranggapan Djohar tidak lagi memiliki legitimasi.

Didalam permasalahan di PSSI sampai saat ini masih benar benar tidak stabil dan dengan itulah dikompetisi yang sedang berjalan LPI dan LSI tidak berjalan dengan sesuai. Disisi lain Menpora Andi Mallarangeng mengaku prihatin atas dengan konflik dualisme kompetisi yang tak berujung. Seharusnya kubu Djohar dan kubu La Nyalla hendaknya harus bersatu agar kompetisi LPI dan LSI bisa bersatu. Dan sampai saatnya tidak bisa diselesaikan, PSSI akan juga lebih hancur dan Sepak bola tanah air tidak akan bisa bagus sampai kapanpun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar