Rabu, 21 Maret 2012

Jelaskan Apa Itu Kepribadian Sehat

Jelaskan Apa itu Kepribadian Sehat

Kepribadian Sehat adalah seseorang yang berada di garis kurva yang normal serta sudah mencapai tingkat aktualisasi diri (teori maslow)dan menurut maslow jika orang sudah mencapai tingkat aktualisasi diri pasti memiliki kestabilan diri yang baik dalam dirinya baik itu IQ , EQ , dan SQ.

Daftar Pustaka :
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Schultz. Duane. (2011). Psikologi Pertumbuhan Dan Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: kanisius.
Sarwono. Sarlito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers.

Jelaskan Bagaimana Kepribadian Seseorang Dapat Berkembang Menurut Tokoh Freud dan Erikson

Jelaskan Bagaimana Kepribadian Seseorang Dapat Berkembang Menurut Teori Tokoh Freud dan Erikson ?

Teori kepribadian menurut Freud
Disini kepribadian seseorang dapat berkembang menurut Freud tersusun dari 3 sistem poko yakni : id, ego, dan superego. Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme, dan mekanismenya sendiri.

Id merupakan sistem kepribadian yang asli , id merupkanarahim tempat ego dan superego berkembang. Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting.

Ego timbul karna kebutuhan organisme memerlukan transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Orang yang lapar harus mencari, menemukan dan memakan makanan sampai tegangan karena rasa lapar dapat dihilangkan. Ini berarti orang hraus belajar membedakan antara gambaran ingatan tentang makanan dan persepsi aktual terhadap makanan seperti yang ada didunia luar.

Superego , sistem kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diternagkan oleh orangtua kepada anaknya dan dilaksanakan dengan cara memberinya hadiah-hadiah atau hukuman. Superego adalah wewenang moral dari kepribadian, ia mencerminkan yang ideal dan bukan yang real.

Perkembangan Kepribadian
Freud mungkin merupakan psikolog pertama yang menekankan aspek perkembangan kepribadian dan terutama menekankan peranan menentukan darib tahun-tahun awal masa bayi dan kanak kanak dalam meletakkan struktur watak dasar sang pribadi. Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat sumber tegangan poko yakni : (1) proses-proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi-frustasi, (3) konflik-konflik, (4) ancaman-ancaman.

Disini terdapat tahap-tahap perkembangan menurut Freud , yang pertama tahap oral dimana sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut dalah makan. Makan meliputi stimulasi sentuhan terhadap bibir dan rongga mulut, serta menelan atau jika makanan tidak menyenangkan maka akan di muntahkan keluar. Selanjutnya karena tahap oral ini berlangsung pada saat bayi sama sekali tergantung pada ibunya untuk mendapatkan makanan.

Kedua tahap anal dimana setelah makanan dicerna maka sisa makanan akan menumpuk di ujung bawah dari usu dan secara refleks akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada oto lingkar dubur mencapai taraf tertentu. Ketika kebiasaan akan kebersihan dimulai, biasanya selama umur dua tahun anak mendapatkan pengalaman pertama yang menentukan tentang pengaturan atas suatu impuls instingtual oleh oihak luar.

Ketiga tahap phalik selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genital. Kenikmatan masturbasi serta kehidupan fantasi anak yang menyertai aktivitas auto-erotik membuka jalan bagi timbulnya kompleks oedipus. Disini ada suatu riwayat dan akhir kompleks oedipus berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Mula-mula keduanya mencintai ibu karna ibu memenuhi kebutuhan mereka dan membenci ayahnya karna ayahnya dipandang sebagai saingan dalam merebut kasih sayang ibu. Perasaan ini menetap pada diri anak laki-laki, tetapi berubah pada anak perempuan.

Keempat tahap genital. Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsistik. Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang lain dikateksis hanya karna membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak.

Teori kepribadian menurut Erikson

- BASIC TRUST VS MISTRUST
Pada perkembangan ini bayi mengembangkan perasaan nyaman pada suatu tempat yg baik dan aman yaitu orangtua. Yang berfungsi mengembangkan rasa percaya pada bayi.

- AUTONOMY VS SHAME AND DOUBT
Pada tahap ini menentukan tumbuhnya kemauan baik dan kemauan keras, anak mempelajari apa yang diharapkan, apa kewajiban dan haknya di sertai batasan yg dikenakkan pada dirinya.

- INITIATIVE VS GUILT
Pada tahap ini menumbuhkan inisiatif anak pada masa awal anak masuk sekolah ataupun taman kanak – kanak dan mengembangkan perilaku yang bertujuan untuk mengatasi tantangan dan tanggung jawab.

- INDUSTRY VS INFERIORITY
Pada masa ini berkembang kemampuan deduktif, disiplin diri dan kemampuan berhubungan dengan teman sebaya serta rasa ingin tahu akan meningkat.

- EGO IDENTITY VS ROLE CONFUSION
Pada tahap ini remaja atau individu dapat mengenal lebih dalam tentang dirinya, sifat – sifat mereka, keinginan atau cita – cita, yg bersifat mengenai pribadi.

- INTIMACY VS ISOLATION
Pada masa ini menumbuhkan kemampuan dan kesediaan meleburkan diri dengan diri org lain, tanpa merasa takut merugi atau kehilangan sesuatu yg ada pada dirinya yg disebut intimasi. Sedangkan isolasi adalah
 ketidak mampuan bergaul dgn org lain.
-
 GENERATIVITY VS STAGNATION
Pada masa ini menunjukkan perhatiannya terhadap apa yg dihasilkan, keturunan, ide – ide , produk – produk yg berkaitan dengan kehidupan generasi mendatang adalah merupakan hal yg positif. Sebaliknya, jika tidak di ungkapkan maka kepribadiannya akan mundur atau stagnasi.

- INTEGRITY VS DESPAIR
Masa untuk melihat kembali apa yg telah kita dapat atau raih dari kehidupan kita yg lalu. Kehidupan yg merasa hasilnya puas adalah integritas dan sebaliknya jika rugi adalah despair

Daftar Pustaka : Calvin S. hall & Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta : Kanisius.
Siswanto.2007. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Andi.
Schultz.Duane. 2011. Psikologi Pertumbuhan dan Model - Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius.
Sarwono. Sarlito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers              

Selasa, 20 Maret 2012

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Sejarah perkembangan kesehatan mental pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang mengalami gangguan mental seperti halnya homo sapiens sendiri . Mereka mengalami kecelakaan dan demam yang merusak mental . Jadilah manusia yang dengan rasa putus asa selalu berusaha buat menjelaskan tentang penyakit mental . Dengan kesehatan mental ini kita dapat bandingkan dengan mata uang yang mempunyai dua sisi yang di sisi satunya sakit dan yang di sisi satunya lagi baik . Di sisi ini dapat dilihat kemungkinan di kedua sisi itu kira kira 50:50 .

Perlu diketahui disini sejarah tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara menghilangkannya. Hal ini disebabkan oleh dua alasan , yaitu (1) Sifat dari masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi merasa ketakutan. (2) Perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat , dan banyak kemajuan yang sangat penting. Pada masa awal awal orang yang sakit mental dapat dipahami secara seluruh sering diperlakukan dengan kurang baik. Di jaman prasejarah pun manusia purba sering kali mengalami gangguan mental baik fisik maupun gangguan gangguan yang baik. Di jaman prasejarah ini juga terdapat perawatan-perawatan untuk penyakit gangguan mental yaitu : menggosok,menjilat,mengisap dan memotong.

Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karna masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Hal ini lebih karna mereka sehari-hari hiduo bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan lagi sebagai gangguan.

Gangguan mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit
Pada tahun 1600 dan sebelumnya , orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan terhadap masyarakat ini menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karna mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya.

Sejarah kesehatan mental merupakan cerminan dimana pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap gangguan mental di dunia Barat antara lain :
- Akibat kekuatan supranatural
- Dirasuk oleh roh atau setan
- Dianggap kriminal karna memiliki derajad kebinatangan yang lebih besar
- Dianggap sakit

Tahun 1692 mendapatkan suatu pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena shir atau guna-guna. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.

Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit
Tahun 1724 pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.

Tahun 1812 , Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu yang menangani masalah penanganan secara mental. Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul menangani pasien sakit jiwa. Pada masa ini tumbuh penanganan dirumah sakit jiwa merupakan hal ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan. 

Melawan Diskriminasi Terhadap Gangguan Mental
Dunia medis memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman mengenai gangguan mental. Dunia medis memandang penderita gangguan mental sebagai betul mengalami sakit. Dunia medis melihat sakit mental sebagai berakar dari sakit ketubuhan terutama otak.

Ilmu perilaku yang semakin berkembang juga memberikan pemahaman tersendiri mengenai gangguan mental. Berdasarkan pandangan ini penderita gangguan mental dimaknai sebagai ketidakmampuan mereka untuk melakukan penyesuaian diri yang sesuai dengan realitanya.


Daftar Pustaka :
Yustinus Semiun. OFM. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius 
Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental,Konsep,Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta : Andi.

Konsep Sehat dan Dimensinya

Apa itu konsep sehat ? dan dimensinya itu apa ?
  
Disini pengertian mengenai kesehatan umumnya dimengerti sebagai hal yang bersifat fisik dan kurang memperhatikan hal-hal yang bersifat mental bisa dipahami karena hal-hal fisik lebih mudah diamati karena tampak dalam realita sehingga lebih mudah disadari oleh individu dibanding dengan hal yang bersifat psikis. Selain itu dalam sejarahnya, manusia , memang lebih berjuang untuk membebaskan diri dari segala bentuk penyakit-penyakit fisik, karena penyakit fisik sangat jelas sekali memengaruhi kualitas kehidupan dibanding 
 hal-hal yang bersifat psikologis.

Dimensi Sehat itu terdiri dari :
1. Fisik : Mengarah pada kesehatan jasmani, secara fisiologis (fisik) tidak kekurangan sesuatu apapun secara fasilitas dan kebutuhan.
2. Emosi , Disiplin diri : Orang yang mampu mendisiplinkan diri.
3. Spiritual : Secara rohani atau jiwa. Dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional kalau irasional dianggap abnormal (tidak normal).
4. Sosial : Kemampuan untuk bersama dan bekerja sama.
5. Intelektual : Kemampuan melihat realitas. Ada dua contoh yaitu :
-  Fantasi
Realitas yang tidak menyenangkan dipersepsikan sebagai hal yang menyenangkan.
-  Projection
Memberikan pengalaman atau ingatan yang tidak menyenangkan didalam dirinya pada orang lain atau hal lain.

Daftar Pustaka :
1.    Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental,Konsep,Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta : Andi.
2.    Sutardjo A. Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.

·